Ia....Kakakku-Sahabatku

Kamis, 22 Mei 2008

Dear diary, aku semakin benci dengan dunia ini semua tak ada yang peduli, semua tak ada yang sayang padaku###
''Maya!''sapa Dirham
''Apa?''sahutku
''Ini tugas yang harus kamu selesaikan buat proposal akhir tahun!''ucapnya sembari menyerahkan selembar kertas yang berisikan materi tugas
''Huh!!''gumamku lalu beranjak pergi
Setidaknya ini adalah tugas terakhirku di SMP nan memuakkan ini###
''Dir, ini!''kataku pada Dirham keesokan lusanya, sambil menyerahkan tugas yang aku rampungkan semalaman
''oh..!!iya!''jawabnya sambil mengambil tugas itu tanpa menatap diriku
Di samping Dirham kulihat seorang gadis berkerudung, wajahnya manis, dan yang membuatku tersentuh adalah senyumannya . Ia...gadis pertama yang tersenyum padaku dengan tulus di SMP ini. Aku hanya diam, dan meninggalkan mereka berdua###
Hari i ni adalah tepat 4 bulan sebelum aku menghadapi UNAS. Itulah sebabnya papa mengikutkan aku les intensif, katanya agar otakku yang lemot ini tidak ketinggalan pelajaran. Bagiku hali ini sangat menyebalkan, padahal aku bisa ikut les pribadi tapi papa malah mendaftarkan aku di salah satu tempat bimbel umum. Dan hari ini adalah hari pertama aku di sana
Kelas belum dimulai ketika kakiku sampai. Aku memilih duduk di bangku tengah pojok kanan, agar tidak terlalu mencolok. Sesaat setelah kehadiranku, seorang gadis memasuki kelas. ''Anak itu!''batinku. Lagi-lagi ia tersenyum. Ia menghampiriku, malahan ternyata ia memilih duduk di sampingku.
''Assalammu'alaikum!''sapanya sambil tersenyum. Aku terkejut akan tegurannya itu
''Wa'alaikumsallam!''jawabku sambil berusaha menyuguhkan seulas senyum. Ia mengulurkan tangannya dan berkata ''Putri !'' lagi-lagi aku terkejut aku mencoba menengok kekanan dan kekiri, barangkali anak ini tak bermaksud menyapaku. Tapi kulihat tak ada seorangpun selain aku.
''Kok diem?''tanyanya sambil mengangkat kedua alisnya
''Oh...Maya!''jawabku malu-malu
Itulah awal perkenalanku dengan gadis itu, awalnya aku sangat benci dengannya. Karena bagiku dia memiliki apa yang tak aku miliki. Otak yang cerdas, teman yang banyak, hingga orang yang aku sukapun sepertinya menyukainya. Namun, tak bisa aku pungkiri dia adalah sosok penolongku baik di sekolah ataupun di tempat bimbel
Di kala aku merasakan kesulitan dalam pelajaran, Putri adalah orang yang pertama menolongku. Dia mengajariku tentang banyak hal mulai dari pelajaran, berkawan, ibadah hingga kehidupan. Sejak saat itu pula putri sudah aku anggap sebagai sahabat pertamaku, kakakku sekaligus malaikatku
Perna suatu kali aku dibuat marah oleh temanku, kata-kata yang mungkin sangat kasar dan tabu melesat cepat dari bibirku. Putri yang saat itu tau peristiwa itu segera beristighfar dan menyuruhku beristighfar pula, tanpa memperdulikan siapa yang bersalah dan tanpa memperdulikan harga dirinya, Putri meminta maaf pada temanku padahal saat itu banyak teman-temanku lainnya atas ucapan kasarku. Putri segera menarikku di sudut ruangan lain di sekolah untuk menegurku
''Kenapa kamu mengucapkan kata sekasar itu?bukankah ada kata yang lain yang bisa kamu ucapkan selain kata itu?''tegurnya. Entah, kenapa di hadapan Putri aku selalu merasa takut untuk membantah, padahal di hadapan siapapun dan ucapan siapapunpasti akan segera kubantah jika orang itu berusaha mencampuri urusanku. Tapi sepertinya hal itu tak berleku untuk seorang Putri
''tapi tadi ia menghinamu!''tuturku pelan
''apa yang ia ucapkan?''tanya Putri
''ia bilang kamu cewek bodoh, karena mau berteman dagan gadis angkuh seperti aku!''jawabku
''ya ampun Maya..!!!kata-kata itu tak sebanding dengan apa yang kamu ucapkan padanya!Apapun yang terjadi cobalah menanggapi semua itu dengan tenang!Mungkin kalau kamu tidak bisa membalas dengan ucapan yang lembut, kamu bisa pergi meninggalkannya!''
Aku hanya bisa meneteskan air mata###
Sudah 1 minggu aku tak bertemu Putri. Entah, ia pergi kemana. Aku sudah mencoba mencari informasi dari teman-temannya, dari para guru hingga keluarganya. Tapi tak seorangpun memberikan jawaban padaku. Barukali ini aku merasa galau karena kehilangan teman, aku hanya ingin Putri saat ini. Aku hanya ingin Putri untuk menuangkan perasaanku akan hidup ini
Saat ini hanya ada satu jalan yang kuingat atas seluruh masalah ini. Allah, Dialah satu-satunya jalan yang harus kutuju. Kutumpahkan segala perasaanku di sholatku. Kuceritakan pada-Nya bahwa orang tuaku hendak bercerai, kuceritakan pada-Nya bahwa untuk pertama kalinya ulangan matematikaku mendapat nilai tertinggi di sekolah, kuceritakan padaNya bahwa... bahwa... orang yang membuat ku berdiri sekuat ini telah meninggalkan aku sebelum aku tahu bahwa hidup tidak lah sesakit seperti yang kubayangkan ###
Dua tahun kemudian...
Kini aku sudah duduk di bangku SMA ternama di kota ku. Aku tak lagi menjadi gadis yang selalu mengeluh dan mencaci maki segala hal yang mebuat ku sedih, bahkan kini aku tak lagi menjadi gadis bodoh, peringkat ku di kelas selalu lima besar, meski tak pernah meraih peringkat 1 atau 2. Ini semua pastilah tak lepas dari kehendak-Nya dan bantuan Putri. Ya... Putri. Setiap kali ku ingat nama itu, aku selalu merasa sepi, walau aku sudah memiliki banyak teman terutama, Alwa.
Hanya pada Allah dan Alwa aku menumpahkan perasaanku, termasuk perihal hilangnya Putri.###
"May, kapan kita menengok Lusi?", tanya Alwa, "Dia udah opname hampir seminggu loh!!" lanjutnya.
"Ya, Insya Allah besok!!! dasarr wakil bawel!!!" ucapku berpura-pura sebal pada Alwa. Ia hanya menanggapi ucapanku dengan senyum.
"Baik Bu ketua!! saya akan umumkan pada anak-anak!", jawabnya sambil hormat.
Aku tertawa akan gurauannya itu###
Atas permintaan Alwa, akhirnya hari ini aku mencoba menengok Lusi di RS Al-Iman, bersama Alwa.
Tiap langkahku kuiringi dengan syukur atas anugerah yang Ia berikan padaku, aku dapat berjalan dalam keadaan sehat diantara orang-orang yang berusaha menjadi sehat. Diantara kamar-kamar berjendela kaca tanpa gorden, kulihat sesosok gadis berkepala gundul sedang menatap gedung lewat jendela di bagian tembok lainnya. Tanpa terasa ruangan kamar Lusi sudah di depan mata.
Keadaan Lusi sudah membaik, infusnya sudah dilepas kemarin,kata Lusi. Kami bertiga bercerita dan bercanda, meski di pikiranku masih terbayang gadis gundul itu. Sekitar setengah jam kami membesuk Lusi, aku beserta Alwa pamit.
Langkahku terhenti di depan kamar gadis itu. Dengan seluruh keberanianku kutarik Alwa untuk memasuki kamar gais itu.
''Assalammu'alaikum!''tegurku saat memasuki ruang nan sejuk itu. Gadis itu menoleh
''Wa'alaikum sallam!''jawabnya lembut. Gadis itu...hanya tersenyaum lembut layaknya pertama kali kami bertemu
''Putri...!''ucapku lirih, air mataku menetes, aku tak bisa menyembunyikan kelemahanku untuk saat ini. Aku menghambur ke pelukan Putri sambil terus menangis, kuucapkan terima kasih dan syukur pada-Nya atas pertemuan ini. Putri melepas pelukanku.
''Kamu payah May! masa main petak umpat 2 tahun yang lalu baru sekarang kamu bisa nemuin aku!''guraunya di balik rasa sakit yang dideritanya. Aku hanya tersenyum, meski air mata ini terus menetes
''Kamu sakit apa?''tanyaku
''Aku sehat-sehat aja kok!!''jawabnya. Mataku mulai menatap kepala Putri, ia pun tanggap dan berkata
''Ini lagi mode lho May!!''hiburnya sambil memegangi kepalanya ''Jelek ya??''tanyanya. Aku menggeleng dan tersenyum, tapi air mata ini sungguh tak dapat kubendung. Air mata ini terus menetes tanpa bisa aku kendalikan. ''Lho kamu jangan nangis donk May! Aku sehat kok!''ucapnya meyakinkanku. ''By the way kamu kelihatan cantik pakai kerudung!''pujinya
''Alhamdulillah! makasih!''jawabkulirih ''Kamu sakit apa?''
''Ehm...apa yach namanya...ehm...itu lho penyakit yang kebanyakan darah putih!''jawabnya sambil berusaha memberikan gurauan berupa pertanyaan
''Kanker darah!''sahut alwa yang sedari tadi iam
''Iya1tapi kan ada nama kerennya!''jawab Putri
''Leukimia!''sahut Alwa lagi
''Kamu pinter banget!''puji Putri pada Alwa,''Nggak kaya kamu May!!dari tadi diem aja!!''ledeknya padaku. ''Namamu siapa??''tanya Putri samil menyodorkan tangan. ''Kamu sahabat Maya??''lanjut Putri
''Aku Alwa, sahabat Maya yang sekarang, setelah Putri!''jawab Alwa
''Lho kamu kok tau namaku sih??pasti Maya cerita tentang aku ya??''
Alwa mengangguk, ''Iya kata Maya sahabatnya yang namanya Putri adalah dewa penolong. Sahabatnya yang namanya Putri menghilang 1 minggu sebelum ujian. Sahabatnya yang namanya Putri sudah membuat Maya nggak bisa tidur nyenyak selama 2 tahun. Tiap sholat, Maya selalu berdo'a untuk sahabatnya itu agar diberi kesehatan dimanapun ia berada!''ucap Alwa.
Tiap kata dari Alwa semakin membuat hatiku menjerit. Aku hanya bisa menangis, tanpa kusadari Putri juga meneteskan air matanya.
''Kenapa kamu begitu sayng kepadaku May?''tanya Putri. ''Padahal aku udah berdosa ke kamu May!''lanjutnya sambil mengusap air matanya
''Maksud kamu apa??''tanyaku
''May, kamu pasti tau apa alasan orang tuamu bercerai!''
''Karena papa lebih mementingkan anaknya dari istri sebelum bunda!''jawabku
''Kamu tahu siapa anak itu?''tanya Putri, tanya itu langsung bisa kujawab dengan senyuman getir di bibir Putri
''Iya..!!anak itu aku May! akula anak yang bikin kamu nggak ngrasain harmonisnya keluarga, aku anak yang uda bikin kamu nggak bisa ngrasain lengkapnya hidup ini May! Aku yang bikin kamu selalu ngrasa sepi akan dunia ini? Aku..''Putri mulai tak bisa melanjutkan tiap kata yng sebenarnya ingin dia ucapkan. Jujur hatiku amat sakit tapi aku... . Segera kupeluk sahabatku,Putri.
''Nggak!!Itu bukan salah kamu!! Itu semua salah aku yang nggak pernah mau hidup mandiri, tapi aku selalu menuntut orang lain untuk sayang padaku sebelum aku memberi kasih sayang kepada orang lain!''sahutku sambil terisak. ''Kak, jangan perna tinggalin aku lagi!''lanjutku . Putri melepas pelukanku dengan cepat
''Kamu panggil aku apa??''tanyanya dengan wajah yang bahagia
''Kakak!!''
''Peluk aku May!''pintanya. ''Makasih May kamu udah bikin aku lebih tenang untuk kembali!''tuturnya. ''Assyahadu anla illahaillallah. Waasy hadu anna muhammaddar rosullullah!''kalimat terakhirnya terdengar pelasn di pelukanku. Tubuhnyapun trasa semakin berat. Degup jantungnya tak lagi kurasa. Air mataku semakin deras mengalir.###
Di suatu siang pada bulan Mei 2011
''Kak!!makasih udah bilang ke Dirham kalau adikmu ini sudah menaruh rasa sejak SMP!''ucapku di atas kuburan bernisankan Putri binti Abdul Ghoni
''Ternyata Dirham juga suka aku Kak! hanya saja dia baru bilang tadi malam!! Maaf, aku dulu su'udzon padamu Kak!' aku berfikir Dirham lebih sayang padamu!''lanjutku
''Put,aku minta restumu! aku mau nikahi adikmu!''ucap Dirham yang ternyata sudah sedari tadi berdiri di belakangku.###

1 komentar:

rani mengatakan...

kok critae bikin aku nangizz seh.........................
diah kamu nyebelin dech!!!!(bercanda)